Selasa, 29 September 2009
bus sartika menghindari hantu,7 tewas ! ! !
SEIRAMPAH-KISAH mistis mewarnai tragedi bus CV Sartika yang merenggut 7 korban jiwa saat bertabrakan dengan truk pengangkut toge di KM 57-58 Jalinsum Medan-Tebingtinggi persisnya di Dusun XIV, Desa Firdaus, Kec Sei Rampah, Sergai. Kecelakaan terjadi karena mengelakkan 10 bocah makhluk gaib.
“Ada sekitar 10 orang mahluk gaib yang menyerupai anak-anak yang diperkirakan berusia 8 hingga 12 tahun. Mahluk gaib tersebut hendak pulang ke rumah dari tempat mereka bermain,” kata paranormal Suriyadi (42).
Masih katanya, sebenarnya mereka (mahluk gaib) tidak mengganggu para pengguna jalan raya di sana. Hanya saja waktu itu, supir bus CV Sartika merasa kaget dan langsung banting setir berusaha menghindari rombongan bocah itu.
Memastikan terawangan itu, POSMETRO MEDAN pun kembali ke TKP dan bertanya pada warga setempat. Dari keterangan mereka, warga mengaku tidak tahu kenapa bus itu tiba-tiba mengoleng ke kanan, sebab mereka tak melihat apa yang dielakkan.
Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa naas itu bus CV Sartika BK 7069 DN Nomor pintu 714 yang dikemudikan Saut Maruba Sihombing (41) terjadi di Jalinsum Medan-Tebing KM 57-58, persis di Dusun XIV, Desa Firdaus, Kec Sei Rampah, Sergai Senin (20/7) pukul 22.00 WIB.
Informasi dihimpun POSMETRO MEDAN di Unit Laka Polres Perispan Sergai, Saut yang tinggal di Gang Juhar, Lingk II, Sirantau Datukbandar, Asahan mengemudikan pengangkutan umum itu dari terminal Amplas dengan 14 penumpang.
Di TKP dengan kecepatan tinggi, Saut hendak mendahului kendaraan yang berada di depannya namun dari arah berlawanan meluncur truk BK 8473 ND yang dikemudikan Suheri (33) warga Dusun I, Desa Cempedak Lobang, Sei Rampah.
Laga kambing pun tidak terelakkan yang mengakibatkan bagian depan kedua kendaraan tersebut ringsek. Suheri pengemudi truk serta 5 penumpang bus Sartika tewas di tempat.
Mereka masing-masing ; (1) Samsul Bahri, 35, warga Medan, (2) Untung, 45, Jalan Sumber Awal Linkungan X No 246, Kel Harjo Sari II, Kecamatan Medan Amplas, (3) Mr X yang diperkirakan berusia 51 tahun, (4) Sutrisno, 57, warga Dusun Gelumpang, Desa Binjai, Kec. Aceh Tamiang, dan (5) Emi, 54, warga Air Batu, Asahan.
Selanjutnya, Herianto Panjaitan (22) warga Kampung Baru Cilegen Barat, Jakarta Timur yang sempat mendapat perawatan di RSU Sultan Sulaiman, Sei Rampah, juga tewas. Sementara itu Supir Bus CV Sartika, Saut Maruba Sihombing kritis.
Petugas yang mendapat informas tersebut segera melakukan evakuasi semua korban ke RSU Sulatan Sulaiman yang berjarak sekitar 500 meter dari TKP.
Ketika disambangi POSMETRO MEDAN Selasa (21/7) di rumah duka, Atik (38) -isteri Suheri pengemudi truk—,ibu 3 anak ini dengan wajah sedih seusai pemakaman suaminya mengatakan, sebelum berangkat kerja suaminya marah-marah.
Katanya, Suheri merasa dongkol karena sepeda motor Yamaha Vega R dibawa kemanakannya bernama Putra, tak kunjung kembali hingga Suheri berangkat mengantar toge ke Tanjung Morawa, Deliserdang.
Akibat peristiwa itu, Atik kini harus menanggung beban 3 anak hasil pernikahan mereka, yakni Reza (9), Andre (7) dan Tio (4 bulan).
Kabag Bina Mitra Polres Persiapan Serdang Bedagai, AKP Syamsul Bahri Lubis ST membenarkan peristiwa tersebut. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Korban yang masih dirawat yakni ;
- Nurmainia (49) Jalan Tuamang Gang sadar, Kec Medan Barat
- Miranda Nadia (5) Jalan Tuamang Gang sadar, Kec Medan Barat
- Amin (54) Jalan Tuamang Gang sadar, Kec Medan Barat
- Tuhari (45) warga Jalan Sri Cumi, Kec Pangkalan Brandan, Langkat.
- Nisa (22) warga Desa panca Mukti, Kec Bidan Sinambela, Kab Rokan Hilir.
- Ira (21) warga Jalan Deli Tua, Gang Baru, Kab Deliserdang.
- Kui Hing(51) warga Simpang Gambus Dusun V, Kec lima Puluh, Kab Batubara.
- Andika Kerniadi (16) warga simpang Gambus Kec Lima Puluh.
- Andika Sunardi (24) warga Jalan Perdagangan, Lima Puluh, Batubara.
- Samen (19) Dusun Parit Pompa Kiri, Desa Sicanang, Kab langkat.
- Ahmad Yani (38) kernet truk warga Dusun I/III, Desa Cempedak Lobang.
- Matnur (21) kernet truk warga Dusun I/III, Desa Cempedak Lobang.
- POSMETRO-MEDAN.COM
nabi isa muncul di cirebon
CIREBON – Cerita tentang turunnya utusan Tuhan di jaman modern ini, tampaknya belum akan usai. Setelah pengakuan sebagai rasul yang dinyatakan Ahmad Mushaddeq yang cukup menghebohkan beberapa tahun lalu, kemudian pengakuan sebagai titisan Jibril yang diproklamirkan Lia Eden, kali ini pengakuan sebagai Isa Almasih putera Maryam ditegaskan seorang warga RT 1 RW 14 Permata Harjamukti, Ivan Santoso (43).
Rabu (29/7) siang, dengaan ditemani ketua RT 1 Edi Junaedi (60), Radar Cirebon (Grup JPNN) mendatangi kediaman Ivan di blok C8 No 18, komplek Permata Harjamukti. Menurut keterangan Edi, Ivan tinggal sendirian setelah beberapa tahun sebelumnya dicerai oleh sang istri yang telah memberinya dua anak.
Jemuran pakaian dalam berjaga di pintu masuk, pagar rumah Ivan. Di kaca tertempel pengumuman dikontrakan dan keterangan penerima zakat (amil zakat). Diberi salam sebanyak dua kali, tuan rumah keluar mengenakan baju koko dan celana pendek. Rambutnya gondrong dengan janggut lebat.
Ivan mempersilahkan kami masuk. Didinding rumah berjejer aneka kopiah dan kerudung yang masih berbungkus plastik seperti barang dagangan. Sambil melinting rokok klobot, Ivan berkenan berbincang dengan Radar.
Ia mengungkapkan mengapa mau jadi amil zakat, padahal sesuai ketentuan amil zakat mestilah dalam bentuk sebuah lembaga atau kelompok masyarakat, bukan perorangan, ialah karena selama ini konsep amil zakat yang beredar tidak sesuai dengan Alquran.
“Amil zakat di negara ini keliru, karenanya saya ingin buat amil zakat sendiri. Tidak masalah sendirian juga. Amil zakat yang ada sekarang tidak sesuai dengan tuntunan Alquran, masa zakat hanya 2,5 persen dipukul rata baik buat yang kaya maupun miskin, kan tidak begitu,” katanya.
Setelah terlihat merasa nyaman mau berbicara dalam suasana hangat, Radar kemudian menyinggung foto diri Ivan yang dibawahnya diberi keterangan Isa Almasih putera Maryam. Tanpa basa-basi, Ivan menegaskan bila dirinya memang Isa Almasih yang diutus Tuhan untuk membuktikan kebenaran bila umat manusia harus mengikutinya.
“Saya ini memang Isa Almasih putera Maryam, bahkan sejak bayi saya sudah bisa berbicara pada siapapun. Ruh saya adalah kudus, suci. Kalau ternyata ada kesalahan yang saya perbuat, maka sejatinya itu bukan dari dalam diri saya, tapi akibat kesalahan manusia-manusia jahat yang ada disekeliling saya,” terangnya.
Ivan mengisahkan bila ia lahir antara tahun 1966-1977 di puncak pegunungan Himalaya. Beranjak dewasa ia mengaku diangkat Tuhan untuk bertugas di langit membantu kebutuhan bumi. “Karena itu, saya selalu dekat dengan Jibril dan Mikail,” selorohnya.
Setelah cukup tinggal di langit, tutur Ivan, beberapa tahun lalu dirinya ditanya oleh Tuhan apakah mau tinggal di bumi dan ia pun menyanggupi. Ivan mengaku turun ke bumi sempat tinggal di Cina, Jepang, Korea, Eropa dan akhirnya terbang ke Cirebon.
Ditanya apakah selama ini sebagai yang merasa utusan Tuhan memiliki pengikut, dengan raut sedih Ivan menyebutkan pengikutnya banyak termasuk presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hanya saja, ungkapnya, seiring waktu semua pengikut banyak yang tidak setia hingga akhirnya khianat.
“Saya akan tetap berdakwah sebagai Isa Almasih. Harusnya semua orang mengakui saya, saya adalah Isa Almasih,” tegas Ivan menutup pembicaraan.
Menurut keterangan Edi, Ivan tinggal di Permata sejak 1999. Beberapa tahun terakhir Ivan mempelajari buku kajian pendalaman agama tanpa seorang guru. Entah kenapa sejak saat itu perilakunya mulai aneh.
“Ivan kerap mengurung diri dalam rumah. Kalaupun berinteraksi dengan tetangga, ia selalu berbicara mengatasnamakan utusan Tuhan. Bahkan sikapnya yang aneh ditunjukan dengan menyatakan kalau kiblat di masjid lingkungan kami salah dan mesti diubah,” ucapnya.
Edi menerangkan ulah keseharian Ivan sejauh ini dari tetanga dekatnya, cukup meresahkan. Diantaranya bila seharian dirumah, Ivan selalu menyetel murottal Alquran dengan volume keras mulai pagi ke pagi lagi.
“Warga kami sudah menilai Ivan kurang waras, jadi ngomongnya ngelantur kemana-mana. Memang dalam berkomunikasi ia masih lancar saja, tapi yang dibicarakan tidak jelas. Saya kira Ivan stres karena dicerai istrinya yang tidak tahan hidup bersama dia,” tandasnya.
Disinggung apakah ada rencana warga memberi tindakan atas kelakuan Ivan yang telah meresahkan tersebut, Edi enggan berkomentar lebih lanjut.(ron/Radar Cirebon/JPNN)
Langganan:
Postingan (Atom)